Minggu, 26 Mei 2013

Beberapa Sikap Orang Beriman

oleh Burhanuddin Jambi (Catatan) pada 25 Mei 2013 pukul 23:24

Berbaiksangkalah pada orang iman dan harus tegas pada orang kafir


Orang yang beriman itu tidak boleh kaku dalam kehidupan dan penghidupan karena rohmat n karunianya Allah itu Maha luas, tapi harus tetap tidak boleh keluar dari koridor Al qur'an nsunnah Rosul SAW, berikut ini sekilas sikap dalam pergaulan

“Hai orang-orang yangberiman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pulasekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkanitu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggildengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, makamereka itulah orang-orang yang zalim.” [Al Hujuraat 11]

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudahmati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 12]

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembutterhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulahmereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlahmereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalamurusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallahkepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkalkepada-Nya.” [Ali 'Imran 159]

Dari ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَفَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ وَهُوَ مِنَ الاِثْنَيْنِ أَبْعَدُ وَمَنْأَرَادَ بِحَبْحَةِ الْجَنَّةِ فَعَلَيْهِ بِالْجَماعَةِ
“Tetaplah bersama jamaah dan waspadalah terhadap perpecahan.Sesungguhnya setan bersama satu orang, namun dengan dua orang lebih jauh. Danbarang siapa yang menginginkan surga paling tengah maka hendaklah bersama/menetapilahjamaah” [Shahîh,diriwayatkan Ibnu Abu 'Ashim dalam as-Sunnah (87), Imam Ahmad dalam Musnad-nya(1/18), Imam at-Tirmidzi dalam Sunan-nya (2165), Imam al-Hakim dalamMustadrak-nya (387), dan Imam al-Ajuri dalam asy-Syariah (5)]
Jamaah disini yang dimaksud adalah perkumpulan orang-orang yang berpegang teguh pada aturan Allah n Rosul

كُمْ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ اللهَ لاَ يَجْمَعُ أُمَّةَمُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم عَلَى ضَلاَلَةٍ
Tetaplah kalian bersama jamaah makasesungguhnya Allah tidak menghimpun umat Muhammad di atas kesesatan.”
Sanadnya jayyid, diriwayatkan ImamIbnu ‘Ashim dalam Sunnah-nya (85). Hadits ini diriwayatkan Imam ath-Thabranidari dua jalan, dan salah satu jalurnya para perawinya terpercaya sebagaimanayang telah disebutkan dalam Majma Zawa`id (5/219

dariAnas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa aku mendengar RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أُمَّتِي لاَ تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ .
“Sesungguhnya, umatku tidak akansepakat di atas kesesatan. “
Shahîh, diriwayatkan Ibnu Majahdalam Sunan-nya (3950) dan al-Khathib at-Tibrizi dalam Misykatul- Mashabih(174).
Padahal Nabi dan juga para ulama Tabi’inmemerintahkan agar menjauhi para penguasa/raja:
Rasulullah SAW. Beliau bersabda, ”Barangsiapa tinggal di padang pasir, ia kekeringan. Barang siapa mengikuti buruan ialalai. Dan barang siapa yang mendatangi pintu-pintu penguasa, maka ia terkenafitnah.” (Riwayat Ahmad).
Abu Hazim (Ulama Tabi’in 140 H) mengatakan, ”Sebaik-baikumara, adalah mereka yang mendatangi ulama dan seburuk-buruk ulama adalahmereka yang mencintai penguasa.”
Dalam menegakan kerukunan dan kerjasama serta kemaslahatan umat serta kelancaran ibadah umat/ masyarakatnya maka kerja sama umaro n pemerintah suatu kewajiban atau keharurusan bukan dalam hal kolusi n korupsi yang menyebabkan penderitaan n kemelaratan umat/ masyarakatnya seperti beberapa ke1adian sekarang ini yang marak berkembang maka kedua belah pihak harus tegas peranya yaitu ulama mengawasi serta tegas keharomanya korupsi sedangkan pemerintah harus tegas hukumnya sementara negara yang mayoritas masyarakatnya non islam berani hukum mati !!!
Ummat Islam itu berkasih sayangterhadap sesama, namun keras terhadap orang-orang kafir:
Muhammad itu adalah utusan Allah danorang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kamu lihat mereka ruku’ dan sujudmencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada mukamereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dansifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkantunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah diadan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hatipenanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yangberiman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahalayang besar.” [Al Fath 29]
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkansuatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya,yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap kerasterhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yangtidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas(pemberian-Nya), lagi Maha -Mengetahui.” [Al Maa-idah 54]
Ya demikianlah sekedar angan-angan yang mudah-mudahan entah kapan akan terjadi, tapi bagi yang berharap hidup dunia ini mulia n akhirat masuk sorga yang berpegang teguhlah pada aturan Allah n Rosul