Senin, 25 November 2013

BAGAIMANA TIDUR MENURUT ROSULULLAH SAW AGAR SEHAT DAN BAROKAH ?

INI DIA RAHASIA SUNNAH NABI, POSISI TIDUR KEKANAN Karena sehat adalah nikmat yang sangat urgen dalam kita menempuh kehidupan maka islam mengarahkan dan membimbing umatnya agar hidup yang sesaat ini tetap sehat wal'afiat maka dalam segala cara kita diajarkan oleh Rosulullah SAW, jadi kalau masih ada yang ragu atau cuman iseng-iseng beragama islam segeralah bertobat, baca kembali Qs 2; 85, Qs 5; 3 dan ayat INNADDIINA 'INDALLAHHIL ISLAM, dimana sampai urusan tidur masih diurusin oleh Allah Rosulnya.   Dalam tidur kita disunnahkan Rosul untuk berbaring kekanan, Hadits dari Barra bin ‘Azib ra : Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini mengajarkan kepada umat Islam agar berbaring dilambung kanan. Ternyata dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan rahasia kebenaran Al qur'an dan hadist rosulullah telah banyak ditbuktikan benarnya secara realistis, padahal Rosulullah telah mengajari ummatnya melalui para sahabatnya  hampir 15000 tahun yang silam.  Kini melalui penelitian yang panjang para ilmuwan berhasil mengungkapkan rahasia di balik anjuran tersebut antara lain sbb. Pada saat kita tidur dalam posisi ini jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran kecil. Selain itu tidur dengan cara ini akan menenpatkan hati pada posisi yang stabil. Selain itu posisi ini juga sangat baik bagi pencernaan, penelitian menunjukkan saat kita tidur dengan menyamping ke kanan, makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam 2,5 sampai 4,5 jam. Sedangkan dalam posisi tidur yang lain makanan baru akan selesai dicerna setelah 5 sampai 8 jam ( Tidur Dengan Menyamping Ke Kiri ) tidur miring ke kiri ternyata kurang baik untuk kesehatan, terutama organ jantung. Hal ini dikarenakan saat kita tidur pada posisi ini, maka paru-paru sebelah kanan, yang berukuran besar, akan menekan kearah paru-paru. Hal ini akan berpengaruh kepada kinerja jantung, terutama kepada orang yang berusia lanjut. Sementara jika kita tidur Dengan Tengkurap Dr. Zafir al-Attar berkata “Seseorang yang tidur dengan cara tengkurap di atas perutnya setelah suatu periode tertentu akan mengalami kesulitan bernafas karena seluruh berat badannya akan menekan ke arah dada yang menghalangi dada untuk merenggang dan berkonstraksi saat bernafas. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan asupan oksigen yang dapat mempengaruhi kinerja jantung dan otak.” Peneliti dari Australia telah menyatakan bahwa terjadi peningkatan kematian pada anak-anak sebesar tiga kali lipat saat mereka tidur tengkurap dibandingkan jika mereka tidur dengan posisi menyamping. Sedangkan Majalah “Times” mempublikasikan hasil sebuah penelitian di Inggris yang menunjukan peningkatan tingkat kematian mendadak pada anak-anak yang tidur tengkurap. Fakta-fakta tersebut sejalan dengan apa yang diajarkan dalam Islam, sebagaimana Abu Hurairah RA meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW bahwa beliau pernah melihat seorang pria yang sedang tidur dengan posisi tengkurap, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dimurkai oleh Allah dan Rasul-Nya” (air liur yang keluar waktu tengkurap itu najis), HR Tirimizi dan Ahmad-hasan lighairihi Subhanallah Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW yang selalu tetap istiqamah mengikuti dan mengamalkan Sunnah - Sunnah Beliau.

Kemudian supaya kita tidak terganggu dalam tidur, agar syaraf bisa menjalankan fungsinya dengan baik serta tidak tergangu sebaiknya penerangan dikecilkan atau dipadamkan, Penelitian terbaru tentang tidur dalam kondisi lampu mati yang dilakukan oleh National Sleep Foundation semakin menguatkan hikmah di balik hadits Nabi untuk mematikan lampu sebelum tidur.

Seperti dikutip reuters, Selasa (26/11), hasil penelitian melaporkan tidur dengan lampu menyala berkaitan dengan bangun yang lebih sering di tengah malamyang memungkinkan jam tidur yang lebih sedikit sehingga mempengaruhi osilasi (gerak harmonik sederhana) otak.

Para peneliti dari Korea Selatan ini menemukan bahwa para partisipan yang tidur dengan lampu tidak menyala memiliki waktu tidur lebih cepat, kurang tidur gelombang syarafnya lambat, serta peningkatan gairah saat tidur, serta perubahan osilasi otak, "terutama yang terlibat dalam kedalaman dan stabilitas tidur,"

Penelitian ini didukung oleh sebuah artikel perspektif yang diterbitkan dalam jurnal Nature awal tahun ini yang ditulis oleh profesor Harvard sleep medicine, Charles A. Czeisler, M.D., Ph.D., bagaimana cahaya buatan menghentikan syaraf yang mendorong tidur dan mengaktifkan syaraf yang berkaitan dengan gairah. Czeisler menyoroti hubungan antara cahaya listrik dan kurangnya waktu tidur.

Hal ini telah disampaikan oleh Rosulullah lebih dari 14 abad yang lalu yaitu sabdanya yang artinya "Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur…" (Muttafaq'alaih)
  Aamiiin ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar